Kamis, 31 Desember 2015

BAB I Skripsi Tentang Inflasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada negara sedang berkembang dalam melaksanakan pembangunan adalah bagaimana negara tersebut  memelihara kestabilan dan pertumbuhan ekonominya. Kestabilan ekonomi menyangkut segi kestabilan tingkat harga, tingkat pendapatan nasional, dan pertumbuhan kesempatan kerja.
Serangkaian kebijakan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam usaha stabilisasi, misalnya kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, yang bertujuan untuk mencapai kestabilan tingkat harga atau Suku Bunga .
Kestabilan harga dalam suatu perekonomian sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel makro dalam perekonomian tersebut. Di Indonesia kebijaksanaan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu : kesetabilan harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran. Kebijaksanaan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi secara makro yaitu meningkatkan investasi. Pemerintah Negara Indonesia otoritas moneter mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, yaitu mengatur jumlah dan alokasi tingkat investasi.

Tahap-tahap ini merupakan tahap-tahap historis : sebuah ekonomi bisa meloncat setahap atau bisa bergerak mundur : pembagian menjadi tahap-tahap hanyalah suatu cara untuk membedakan situasi dimana ekonomi menemukan dirinya. Dengan perkembangan tingkat investasi yang ada di Negara Indonesia akan dapat meningkatkan Ekspor yang merupakan mesin proses pertumbuhan ekonomi sebuah negara, tidak dapat mulai pembangunan dari suatu tingkat mata pencarian dengan memproduksi hanya untuk pasaran dalam negeri. Kenaikan pendapatan per kapita menaikan kebutuhan hampir untuk segalanya, tetapi tidak ada satu pun yang bisa mempunyai semua mineral, iklim, dan tanah. Kenaikan pendapatan per kapita menyebabkan kenaikan impor.
Pendapatan yang dihasilkan dalam memproduksi barang-barang untuk dalam negeri saja sebaiknya dikeluarkan dari pada membeli impor. Sebagian barang-barang tersebut tidak dijual sehingga produsen menjadi bangkrut dan pembangunan berhenti. Kemajuan sendiri yang tetap hanya dapat berlanjut bila kenaikan impor diimbangi dengan kenaikan ekspor. Pendapatan ekspor bisa tumbuh terlalu lambat, karena elastisitas supply terlalu rendah atau karena elastisitas demand luar negeri terlalu rendah ini menjadi persoalan bagi Negara-negara yang mensupply perdagangan dengan besar-besaran dalam satu komoditas saja atau karena demand untuk ekspor suatu Negara tergantung pada faktor-faktor lain di samping harga yang sulit berubah (Negara-negara industri sulit dalam menjual yang tidak berkaitan dengan harga). Jika ekspor tidak tambah dengan cukup cepat tetap ada deflasi di pasaran dalam negeri.
Repelita I merupakan langkah awal dalam usaha memperbaiki kondisi suram yang terjadi pada perekonomian Indonesia yang sangat membebani kehidupan rakyat, tidak atau kurang tersedianya barang dan jasa untuk kebutuhan rakyat, dan tidak atau kurang tersedianya modal yang cukup bagi pengusaha untuk membiayai investasinya.
Dengan dimulainya Orde Baru memegang kendali pemerintahan. Dan program stabilisasi ekonomi segera dimulai guna memberi landasan yang kokoh untuk melaksanakan berbagai program pembangunan baik pembangunan jangka pendek, jangka menengah  maupun jangka panjang. Walaupun perangkat kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ada masih belum sempurna, namun prinsip-prinsip manajemen dan ekonomi makro telah mulai ditetapkannya prinsip anggaran berimbang dalam kebijaksanaan fiskal. Pada akhir Repelita I. Kondisi yang membaik ini memungkinkan dilaksanakannya reformasi moneter selanjutnya.
Sebetulnya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya Tingkat Investasi, yaitu baik faktor ekonomi maupun faktor  non ekonomi. Dalam penelitian ini, analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Investasi di Indonesia hanya dibatasi pada faktor-faktor ekonomi makro saja, yaitu Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan  sebagai yaitu :
1.   Apakah  Tingkat Suku Bunga  secara parsial berpengaruh terhadap tingkat investasi di Negara Indonesia?
2.   Apakah Nilai tukar rupiah secara parsial berpengaruh terhadap tingkat investasi di Negara Indonesia? 
3.   Apakah Tingakt Suku Bunga  dan Nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap tingkat Investasi di Negara Indonesia?
     
1.3    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah;
1.   Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga  secara parsial berpengaruh terhadap investasi di Negara Indonesia.
2.   Untuk mengetahui pengaruh Nilai tukar rupiah secara parsial terhadap tingkat investasi di Negara  Indonesia.
3.   Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga dan Nilai tukar rupiah, secara simultan terhadap investasi di Negara Indonesia.
 1.4    Manfaat Penelitian
 Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.   Bagi Mahasiswa  
Penelitian ini sangat berguna di dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan sehingga dengan demikian akan dapat diketahui lebih jauh mengenai permasalahan yang nyata yang ada dalam masyarakat.
 2.   Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa di dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara kronologis dalam susunan yang sistematis ke dalam karya ilmiah.
3.   Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai masukan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan tentang Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah, dan memberikan bahan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah.      




Ini hanya bayangan tentang Skripsi, Jangan di kutip semuanya ya